Tampilkan postingan dengan label Electronics. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Electronics. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Januari 2011

RANGKAIAN VOLTAGE INDIKATOR

Cara kerja:

LED akan menyala secara berurutan ketika input dinaikkan. jika ingin ditambahkan lebih banyak lagi LED maka yang harus dipertimbangkan adalah nilai Vz dan nilai R supaya LED tidak terbakar. Semakin kecil tegangan setiap Vz maka akan semakin bagus.

Rangkaian Pengontrol Lampu


Jika LDR tidak mendapat cahaya maka tegangan R4 cukup kecil sehingga TR3 OFF. Tegangan R6 yang terhubung pada gate SCR akan besar sehingga SCR aktif. Alarm berbunyi terus walupun tegangan R6 sudah 0 volt. Untuk mematikan alarm digunakan switch reset.

Rangkaian Sirine Polisi

Dengan memanfaatkan charge dan discharge kapasitor dan osilasi yang dihasilkan tansistor NPN dan PNP. Maka didapatkan sinyal dengan frekuensi tertentu. Jika sinyal ini kita masukkan ke speaker maka maka akan dihasilkan bunyi yang unik tergnatung frekuensinya.
Dengan rangkaian ini maka bisa di dapatkan bunyi seperti sirene polisi
Saat push on aktif maka kapasitor 10u dalam posisi charge melalui resistor 22K. Saat push onn dilepas maka kkapasitor 10u discharge melalui 100K dan 47K, yang kemudian mengaktifkan BC108B (karena basisnya mendapat tegangan melalui 47 K).

Nb. untuk tr 2N3702 dapat diganti dengan tipe TIP seperti TIP147, TIP32

Rangkaian Sensor Suhu Air

Bisa kita gunakan untuk mendeteksi volume tangki penyimpanan air hangat kita. LM324 yang memiliki 4 gerbang op amp kita gunakan sebagi komparator yang akan menyalakan 4 LED. NTC sebagai detektor suhu, dan dengan mengubah nilai resistansi potensio kita bisa mengubah berapa derajat panas yang bisa mengaktifkan LED. berikut adalah rangkaiannya.
Sensor suhu (NTC) kita pasang di dalam tangki. Nilai potensio kita atur supaya nyala LED berurutan dari suhu yang lebih rendah ke lebih tinggi.
R2-R5 :330 ohm
R1 dan R6: 100K
R7-R10: 1K
NTC dengan karakteristik: panas resistansinya 15 K sedangkan dingin 300K
VR: 100K

Rangkaian Pengaman sepeda motor sederhana

Rangkaian Lampu Otomatis

Jika kita perhatikan! lampu penerangan jalan raya akan nyala secara otomatis saat keadaan sekitar gelap (malam). Rangkaian berikut adalah rangkaian lampu-lampu tersebut. Sebagai pendeteksi keadaan gelap kita pakai LDR.
Q1 memerlukan tegangan sekitar 0.7 untuk mengaktifkan kaki basis. Jika kaki basis aktif maka transistor akan akatif dan relay ON. Saat LDR terkena cahaya maka hambatannya menurun sehingga tegangannya pada R2 dan R3 cukup besar (rangkaian pembagi tegangan) sehingga Q1 aktif. Jika pada malam hari/gelap hambatan LDR sangat besar sehingga tegangan pada R2 dan R3 kecil sehingga Q1 OFF. Lampu 220 v bisa kita sambungkan ke relay. Relay mempunyai dua pin yaitu NC (normaly close) dan NO (normaly open). Karena di siang hari relay ON sedang di malam hari OFF maka lampu kita sambung ke NC. VR digunakan untuk menentukan kepekaan sensor LDR.

Rangkaian Alarm Berganda


Dengan rangakaian ini alarm dapat dipicu oleh beberapa kondisi :
1. Banyaknya cahaya pada LDR1 meningkat
2. Ketika LDR2 terhalangi oleh bayangan
3. Ketika switch pada pintu terbuka atau kebel putus
4. Ketika titik point ada yang memegang

LDR1 harus diletakkan pada posisi yang gelap seperti di dekatnya lubang kunci pada pintu. Saat si pencuri menyalakan senter dan berusaha mencari lubang kunsi pada pintu maka LDR1 akan terkena cahaya sehingga pin 6 (IC NE556) akan mendapat triger sehingga IC NE556 mengaktifkan T1. Selanjutnya T1 kan mengaktifkan relay.VR 1 untuk mengatur kepekaan LDR1.

LDR2 kita letakkan ditempat yang terkena cahaya (lorong misalnya). Saat ada banyangan orang lewat maka LDR2 akan kena bayangan sehingga akan mengaktifkan pin 8 (pin 8 low) maka pin 9 high. T1 aktif dan relay aktif juga. Kepekaan LDR2 diatur oleh VR2.

Titik AB kita pasang pada pintu atau jendela. JIka AB short maka alarm aktif. Titik CD meruapkan seutas kabel. Jika kabel ini putus maka alarm aktif.

Relay bisa kita hubungkan ke lampu dan sirene.

Simbol Komponen Elektronika

Tabel diatas memeperlihatkan berbagai simbol komponen elektronik yang sering digunakan.

Rangkaian Variable Power Supply

Bagi para hobby di dunia elektronik pasti memerlukan tegangan yang cukup bervariasi dalam setiap percobaannya. Untuk itu maka akan lebih baik jika kita mepunyai sebuah power supply yang sanggup bekerja pada tegangan dan arus yang bervariasi. Rangkaian sederhana dan komponennyapun tidaklah sulit di dapatkan disekitar anda. Berikut adalah gambar rangkaiannya:

Komponen:

P1            500R   Linear Potentiometer
P2            10K   Log. Potentiometer

R1,R2         2K2  1/2W Resistors
R3            330R   1/4W Resistor
R4            150R   1/4W Resistor
R5            1R     5W Resistor

C1            3300µF   35V Electrolytic Capacitor (see Notes)
C2            1µF   63V Polyester Capacitor

D1,D2         1N5402 200V 3A Diodes
D3            5mm. Red LED

Q1            BC182  50V 100mA NPN Transistor
Q2            BD139  80V 1.5A  NPN Transistor
Q3            BC212  50V 100mA PNP Transistor
Q4            2N3055  60V 15A   NPN Transistor

T1           220V Primary, 36V Center-tapped Secondary
            50VA Mains transformer (see Notes)

-----------------------------------------------

Tegangan maksimum 24 V dan arus maksimum 2 A

Rangkaian Perekam Suara Dengan ISD



ISD merupakan IC suara yang dapat merekam suara sekitar 1-2 menit (tergantung tipenya) kemudian dapat memutarnya kembali dengan kualitas yang cukup bagus.
Jika dirasa suara output kurang jelas dan keras maka bisa ditambahkan amplifier sebagai berikut:

RANGKAIAN AUDIO LEVEL (with LED)

Untuk menyatakan level audio biasanya digunakan VU (voltmeter unit) yang akan menunjukkan secara visual naik turunnya suara output dari sebuah perangkat audio (tape, radio, MP3 dsb). pada project ini untuk menggantikan VU digunakan deretan LED yang nyalanya kan mewakili secara visual suara output. Bagian ini hanya bentuk mono untuk menjadikan stereo maka harus membuat rangkaian yang serupa.

Karakteristik:
sensitivitas sampai 1 volt, +6dB. Untuk mengubah amplitudo input dapat dilakukan dengan mengatur multitun 50 K (POT1). Delay visual dapat di atur oleh 10K potensio (POT2). Sebagai pengatur nyala LED digunakan LM3915 (display driver for LED, LCD etc).

Layout:
Schematic:

RANGKAIAN TONE CONTROL LM 1036N

Para pecinta musik bisa menggunakan rangkaian ini untuk meningkatkan kualitas suara dari perangkat sound system yang dimiliki. ada 2 pilihan rangkaian yang mungkin bisa digunakan yaitu
Menggunakan LM1036N

RANGKAIAN WATER LEVEL

Untuk aplikasi di tempat pengisian air, bisa kamr mandi, tandon dsb. dengan prinsip sederhana yaitu memanfaatkan sifat air sebagai konduktor. dan dengan beberapa LED maka rangkaian ini dapat digunakan sebagai indikator isi air

RANGKAIAN DETEKTOR HUJAN

Rangkaian ini sangat berguna untuk memberitahu kita bahwa hujan akan segera terjadi. Apalagi saat kita sedang menjemur pakaian. cara kerjanya cukup sederhana saat kita sedang nonton TV atau bahkan tertidur jika ada hujan turun maka secara otomatis rangkaian akan membunyikan alarm sehingga kita dapat segera memasukkan jemuran ke dalam rumah (asal kita terbangun saat mendengarnya.....).

Prinsip kerja rangkaian cukup sederhana. supaya lebih memahami prinsip kejanya coba lihat gambar rangkaian berikut.




angkaian ini akan menggunakan IC555 yaitu ic timer. pada aplikasi ini kita gunakan sebagai pembangkit sinyal kotak dengan frekuensi 1 KHz. Pada titik A-B kita hubungkan ke sensor air yang kita buat sendiri. Jika titik AB terhubung maka IC 555 akan mengahasilkan sinyal kotak pada kaki no 3 sehingga speaker akan berbunyi.

Untuk membuat sensor air sebenarnya terserah ukurannya yang jelas semakin lebar/besar semakin bagus karena kemungkinan tetes air hujan menganai papan semakin besar. dan jangan lupa meletakkan sensor air di luar rumah suapaya saat terkena air hujan sensor mejadi aktif. untuk aluminium foil kita bisa menggunakan bekas pembungkus makanan ringan.

Senin, 24 Januari 2011

Rangkaian 5 band equalizer
Di dalam bagian ini di bahas tentang suatu rangkaian-sirkuit equalizer 5 band dengan satu single IC yaitu BA3812 L,yang digunakan pada perangkat hi-fi.IC BA 3812 L ini adalah IC dengan 5 point equalizer yang dengan semua fungsi terpadu dalam satu IC.Untuk mendapatkan gambar yang jelas dari circuit ini klik pada gambar rangkaian tsb.
Selamat mencoba!!!
skema
link-link
    1.Aaroncake.net
    2.ZENZEN circuit
    3.Sollorb elektronik
    4.w3 pages circuit
    5.lokman circuit
rangkaian
Untuk equalizer ini mempunyai kelebihan yaitu:distorsi kecil,noise kecil, daerah dinamic yang luas,serta cocok untuk rangkaian hi-fi stereo. Serta dengan jangkauan tegangan yang luas dari 3.5 volt sampai 16 volt.tegangan yang dianjurkan adalah 8 volt tapi sesuai dipasaran 9volt dan tegangan tertinggi adl 16 volt. 5 jalur frekuensi dari rangkaian ini adl: 100 hz
300 hz
1 khz
3 khz
10 khz
silahkan mencoba!!!!

DC ELEKTRONIC SIGN FLASHER 3 LED - 3 TRANSISTOR


Pada rangkaian ini pada satu periode akan ada 1 transistor yang OFF dan 2 buah transistor yang ON, oleh karena itu efek pada LED akan terlihat sebuah LED padam yang akan kelihatan berjalan.
Jika ada beberapa LED diparalel dengan jumlah kelipatan 3 dan dilihat dari kejauhan, maka akan kelihatan 1 LED padam yang berjalan diantara 2 LED yang menyala.
Rangkaian ini akan menghasilkan 1 LED padam dan 2 buah LED menyala yang akan kelihatan berputar.

DC ELEKTRONIC SIGN FLASHER 3 LED - 6 TRANSISTOR

Kali ini dengan mempergunakan 6 buah transistor akan membalik kondisi pada rangkaian dengan mempergunakan 3 transistor.
Dengan demikian pada setiap pasangan transistor, jika transistor yang berada di belakang ON, maka transistor yang berada di depannya akan OFF, demikian sebaliknya.
Oleh karena itu kalau flasher 3 LED - 3 transistor kondisinya ada 1 LED menyala dan 2 LED padam, maka pada flasher 3 LED - 6 transistor kondisinya akan dibalik yaitu 2 LED padam, dan 1 LED yang akan menyala. Sehingga jika dilihat dari kejuhan akan ada 1 LED menyala yang kelihatan berjalan.
Demikian pula kalau beberapa LED diparalel dengan jumlah kelipatan 3 dan dilihat dari kejauhan, akan kelihatan 1 nyala diantara 2 padam akan berjalan.

DC SIGN FLASHER 2 LED


Hampir sama dengan sign flasher 1 LED, tetapi pada transistor yang pertama output kolektronya diganti dengan LED.
Karena transistor 1 dan transistor 2 bekerja bergantian, akan timbul efek ke 2 LED akan menyala bergantian pula.

RANGKAIAN LENGKAP PENGAMAN SEPEDA MOTOR



















A : Ke Accu
B : Ke kontak setelah dipotong
C : Ke Pulser
D : Ke sistem pengapian CDI, elektrik starter, lampu rem, lampu sign dsb.
E : Ke massa

CARA KERJA RANGKAIAN :
Rangkaian dibuat sedemikian rupa sehingga saat stand bay maupun saat dioperasikan betul-betul tidak berpengaruh terhadap kinerja sepeda motor tersebut. Rangkaian akan bekerja saat kontak di ON kan.
Saat kunci kontak di ON kan arus dari accu melalui kunci kontak dan S2 akan langsung ke alarm (AL) yang dikendalikan oleh SCR 2P4M.
Sementara itu secara bersamaan arus juga akan ke titik B dan ke gate SCR melalui resistor 47 K ohm yang akan memicu SCR dan langsung akan menyebabkan SCR tersebut bekerja. Dengan demikian SCR akan ON dan alarm (AL) akan mendapat tenaga dan berbunyi.
Meskipun kontak di OFF kan sirine akan tetap dioperasikan karena SCR mengunci (laching). Bersamaan dengan itu rangkaian relay yang dikendalikan oleh transistor 1 dan 2 belum bekerja, sehingga titik C yang dihubungkan ke pulser sepeda motor tetap akan di hubung singkatkan ke ground melalui S2. (untuk sepeda motor dengan pengapian DC, titik C boleh ditiadakan).
Hal ini memungkinkan sepeda motor tidak akan dapat di start baik dengan elektrik maupun kick starter.
Uraian di atas sangat jelas merupakan langkah pengamanan sepeda motor, alarm (AL) berbunyi sementara motor tidak dapat dioperasikan.
Untuk mengoperasikannya kontak harus di ON kan lagi bersamaan dengan mendekatkan magnet pada reed switch.
Reed switch akan dihubungkan dan melalui resistor 47 K ohm, reed switch dan resistor 1 K ohm akan ke basis transistor 1 dan sekaligus meng ON kan transistor 1, demikian juga transistor 2.
Dengan ON nya transistor 1 dan 2 menyebabkan relay mendapat tenaga, dan kontak-kontak pada relay akan berpindah posisi.
Tegangan yang pada mulanya ke alarm (AL) akan diputuskan sehingga alarm berhenti, bersamaan dengan itu pulser juga diputuskan dari ground.
Hal lain yang terjadi titik D akan dihubungkan dengan tegangan dari accu yang berfungsi mengunci kerja transistor 1 dan 2 dan sekaligus memberikan tegangan pada sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut, misalnya elektrik stater, pengapian CDI dll.

CARA PENGOPERASIAN
Untuk menyalakan sepeda motor tempatkan magnet kecil pada tempat sensor (reed switch) bersamaan dengan meng ON kan kunci kontak.
Sesaat setelah di ON kan akan terdengar alarm berbunyi tetapi hanya sesaat saja, dan sepeda motorpun siap untuk dioperasikan.

PERAKITAN DAN PENEMPATAN RANGKAIAN
Rangkaian harus dirangkai dan dikemas sedemikian rupa sehingga tahan terhadap guyuran air terutama pada saat sepeda motor tersebut dicuci.
Untuk menempatkan rangkaian harus ditempatkan pada tempat yang tidak mudah untuk dibongkar dan sifatnya rahasia terutama tempat sesor (reed switch) sehingga hanya kita yang dapat mengetahui dan mengoperasikan sepeda motor tersebut.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN RANGKAIAN
Keuntungan-keuntungan rangkaian adalah :
- Beaya pembuatan sangat murah
- Cara merakit dan pemasangannya sangat mudah
- Cara pengoperasian mudah
- Rangkaian sangat handal
- Dapat dipasang pada sepeda motor jenis apapun
- Selain berfungsi sebagai pengaman, juga sekaligus berfungsi sebagai kontrol terhadap keberadaan accu.
- Akan aktif secara otomatis saat kontak dimatikan, jadi tidak akan perlu khawatir lupa untuk mengaktifkannya, dibanding rangkaian-rangkaian yang dibuat oleh pabrik.
- Rangkaian sangat rapi karena tidak ada media apapun yang terlihat sehingga pencuri tidak akan mengira kalau sepeda motor tersebut ada pengamannya.
- Sepeda motor tetap tidak akan dapat dioperasikan meskipun accu dibongkar.

Kelemahan rangkaian ini hampir tidak ada karena sangat berbeda dengan rangkaian lain yang ada di pasaran.

Catatan :
Selama membawa sepeda motor harus membawa magnet kecil untuk mengoperasikan sepeda motor terasebut. Hal ini bisa dikemas secara khusus yang sekaligus dapat dipergunakan sebagai anak/ mainan kunci !
SELAMAT BERKREASI !

Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh

Bagaimana cara mengamankan sepeda motor?

Pengamanan motor pada dasarnya adalah membuat saklar ganda selain sakalar pada kunci motor. Motor hanya bisa dihidupkan jika baik kunci maupun saklar ganda ON. Saklar ganda ini biasanya ditempatkan pada tempat yang tersembunyi. Biasanya di bawah jok.
Walaupun cara tersebut sangat sederhana, akan tetapi cukup efektif untuk membuat pencuri mengurungkan niatnya mencuri sepeda motor Anda. Secara umum, pencuri beraksi dalam waktu cepat. Jadi, jika setelah dia memutar kunci dengan cara paksa menggunakan kunci T, ternyata tidak serta merta membuat motor bisa dihidupkan, maka dia akan memilih untuk membatalkan niatnya mencuri motor tersebut ketimbang mencari tahu posisi saklar rahasianya. Terlalu beresiko!
Akan tetapi walaupun efektif, cara tersebut memiliki kelemahan. Pertama, setiap kali kita mematikan motor, kita juga harus mematikan saklar rahasia. Jika kita terlupa mematikan saklar rahasia tersebut, maka berarti pengamanan menjadi tidak berfungsi. Kelemahan kedua adalah, bahwa biasanya pencuri mengamati terlebih dahulu motor yang akan dicuri. Jadi, saat kita sedang membuka jok dan mematikan saklar rahasia, bisa jadi si pencuri memperhatikan kita dan tahu posisi saklar tersebut.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, kita bisa menggunakan relay.


Skema Rangkaian Relay
Skema Rangkaian Relay. Klik untuk memperbesar
Relay di aktifkan menggunakan transistor NPN C9013 Q1. Relay hanya akan aktif jika Q1 ON. Sedangkan Q1 hanya akan ON jika basisnya mendapatkan arus yang cukup. Basis Q1 hanya bisa mendapat arus melalui R1 dan transistor PNP C9012 Q2. Jadi, Q1 hanya akan ON jika Q2 juga ON. Q2 akan ON jika basisnya mendapatkan tegangan yang lebih rendah dari emitornya sekitar -0,7V. Basis Q2 terhubung ke kolektor Q1 melalui R2. Dan karena Q1 masih OFF, maka kolektor ini akan tertarik ke tegangan catu daya melalui kumparan pada relay. Dengan demikian, basis Q2 akan memiliki tegangan yang sama dengan emitornya. Oleh karena itu, Q2 juga akan OFF.
Susunan dioda D2 dan R4 menjadikan tegangan basis Q2 hanya ditarik menuju tegangan catu melalui relay kemudian melalui R2 saja yg besarnya adalah 1M. Jika kita menyentuh sensor sementara bagian tubuh kita yang lain juga menyentuh ground, maka tegangan basis Q2 akan tertarik ke bawah. Tarikan ke arah tegangan catu oleh R2 terlalu kecil dibandingkan tarikan ke bawah melalui tangan. Hal ini mengakibatkan basis Q2 menjadi lebih rendah dari emitornya. Dengan demikian, Q2 akan ON. Jika Q2 ON, maka Q1 juga akan ON. Dan jika Q1 ON, maka kolektor Q1 akan turun menjadi hanya sekitar 0,3V saja. Dengan susunan D2 dan R4, maka basis Q2 akan ditarik cukup kuat ke arah ground. Dengan demikian, walaupun tangan kita dilepaskan dari sensor, Q2 akan tetap dipertahankan untuk ON.
C1 digunakan untuk memastikan bahwa saat pertama kali rangkaian mendapatkan arus, maka basis Q2 akan bertegangan sama dengan emitornya. Dengan demikian, Q2 akan dijamin dalam keadaan OFF sampai sensor disentuh.
D1 digunakan untuk membuang tegangan yang dihasilkan oleh kumparan relay saat catu daya diputus. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan pada transistor karena tegangan tersebut.


Cara melakukan pemasangan.

Ada dua tipe CDI sepeda motor, yaitu CDI AC dan CDI DC.
Pada sepeda motor dengan menggunakan CDI AC, biasanya kunci motornya memiliki 4 kabel (lihat langsung dari belakang kunci). 2 kabel merupakan saklar normal terbuka, dan 2 kabel lagi saklar normal tertutup. Saklar normal terbuka digunakan untuk memutus atau menyambung Accu ke rangkaian kelistrikan motor. Sedangkan saklar normal tertutup digunakan untuk mengijinkan CDI menyala atau mencegahnya. Jika kedua kabel kendali CDI tersebut dihubungkan, maka CDI tidak bisa menyala. Sebaliknya jika kedua kabel tersebut diputus, maka CDI bisa menyala.


Kunci Motor dengan CDI AC
Kunci Motor dengan CDI AC. Klik untuk memperbesar
Untuk memasang rangkaian relay pada sepeda motor tipe ini, hubungkan + dari rangkaian ke titik B. Kemudian pasang secara paralel saklar relay dengan mengambil bagian normal tertutup ke titik C dan D. Ground dari rangkaian dihubungkan ke chasis sepeda motor.


Pemasangan pada CDI AC
Pemasangan pada CDI AC. Klik untuk memperbesar
Untuk mengetahui titik2 tersebut, lakukan percobaan berikut:
Pertama putar kunci pada posisi OFF. Gunakan Voltmeter dengan probe negatif dihubungkan ke chasis. Kemudain probe positif dicoba pada ke empat titik pada kunci. Hanya ada satu titik yang akan memiliki tegangan 12V. Nah, titik tersebut adalah titik A. Kemudian putar kunci ke posisi ON dan cari titik lain yang juga memiliki tegangan 12V. Titik tersebut adalah titik B. 2 titik lainnya adalah titik C dan D.
Sedangkan pada sepeda motor dengan CDI DC, maka kunci motor hanya memiliki 2 kabel saja. Jadi yg perlu Anda lakukan adalah mencari titik A saja. Dan otomatis titik yang lain adalah titik B. Sedangkan pemasangannya adalah dengan memotong hubungan B ke kelistrikan. Dari B dihubungkan ke + rangkaian dan common saklar relay. Kemudian dari normal terbuka dihubungkan ke kelistrikan motor. Jangan lupa, ground dari rangkaian dihubungkan ke chasis sepeda motor.


Pemasangan pada CDI DC
Pemasangan pada CDI DC. Klik untuk memperbesar
Sensor bisa ditempatkan dimana saja terserah Anda. Akan tetapi sensor harus benar-benar terisolasi dari chasis. Sebagai contoh, sambungkan sensor ke salah satu sekrup atau baud pada body motor (yang plastik) yang sekrup tersebut tidak menyentuh pada chasis.